Rasul Titus dari Tujuh Puluh Murid
Rasul Titus dari Tujuh Puluh Murid dan Uskup Kreta
Diperingati 25 Agustus (Kalender Julian) / 7 September (Kalender Saat Ini)
Js. Titus, Rasul dari Tujuh Puluh Murid adalah penduduk asli pulau Kreta, putra seorang penyembah berhala. Di masa mudanya dia belajar filsafat Yunani dan syair kuno. Kagum oleh ilmu pengetahuan, Titus menerapkan kehidupan yang berbudi luhur, tidak membaktikan diri pada sifat buruk dan nafsu yang menjadi ciri mayoritas orang-orang pagan. Dia mempertahankan kehidupan selibat, Martir Agung Ignatius sang Pengemban Allah (20 Desember/2 Januari) bersaksi tentang dia.
Karena cara hidupnya seperti itu Tuhan tidak meninggalkannya tanpa pertolongan-Nya. Pada usia dua puluh, Js. Titus mendengar suara dalam mimpi yang menunjukkan bahwa dia harus meninggalkan kebijaksanaan Yunani yang tidak dapat memberikan keselamatan bagi jiwanya, tetapi agar lebih mencari apa yang akan bisa menyelamatkannya. Setelah mimpi ini, Js. Titus menunggu satu tahun lagi, karena mimpi itu sebenarnya bukan perintah, tetapi membimbingnya untuk membiasakan diri dengan ajaran para nabi Allah. Yang pertama yang dia baca adalah Kitab Nabi Yesaya. Setelah membukanya di Bab 47, dia tersentak oleh kata-kata yang berbicara seolah-olah tentang kondisi spiritualnya sendiri.
Ketika berita tentang munculnya Nabi Besar di Palestina sampai ke Kreta dan tentang mujizat besar yang Dia lakukan, gubernur pulau Kreta (Paman Titus) mengirimnya ke sana. Nabi ini adalah Tuhan Yesus Kristus Sendiri, yang berinkarnasi dari Perawan Maria yang datang ke dunia untuk penebusan bangsa manusia dari penindasan dosa leluhur.
Di Yerusalem, Js.Titus bertemu Tuhan. Dia mendengar khotbah-Nya dan percaya kepada-Nya. Dia menyaksikan penderitaan dan kematian Sang Juruselamat di Kayu Salib, Kebangkitan dan Kenaikan-Nya yang mulia ke Surga. Pada hari Pentakosta Titus yang di masa depan menjadi rasul mendengar bagaimana Dua Belas Rasul, setelah turunnya Roh Kudus, berbicara dalam berbagai bahasa, di antaranya adalah bahasa Kreta (Kis. 2: 11).
Js. Titus menerima Pembaptisan dari Rasul Paulus dan menjadi murid terdekatnya. Dia menemani Rasul Paulus dalam perjalanan misinya, memenuhi tugas yang dipercayakan kepadanya. Dia terlibat dalam pembangunan Gereja-Gereja baru, dan doa bersama dengan Paulus waktu di Yerusalem.
Js. Titus terhitung di antara Tujuh Puluh Rasul dan dijadikan Uskup Kreta oleh Rasul Paulus. Sekitar tahun 65, tidak lama sebelum pemenjaraannya yang kedua, Rasul Paulus mengirim surat pastoral kepada anaknya dalam iman (Tit. 1: 4).
Ketika Rasul Paulus dibawa seperti seorang penjahat ke Roma untuk diadili di hadapan Kaisar, Js.Titus meninggalkan kawanannya di Kreta untuk sementara waktu dan pergi ke Roma untuk melayani Bapa rohaninya Setelah kemartiran Rasul Paulus, Titus kembali ke Gortyna, kota utama Kreta.
Js. Titus dengan tenang membimbing umatnya dan bekerja keras mencerahkan kaum pagan dengan cahaya iman kepada Kristus. Dia diberikan karunia melakukan mujizat oleh Tuhan. Saat ada salah satu perayaan pagan untuk menghormati dewi Diana, Titus berkhotbah kepada kerumunan orang pagan.
Ketika dia melihat bahwa mereka tidak mau mendengarkannya, dia berdoa kepada Tuhan, sehingga Tuhan sendiri akan menunjukkan kepada orang-orang tentang kepalsuan berhala. Dengan doa Js.Titus, maka berhala Diana jatuh dan hancur di depan mata semua orang. di lain waktu Js.Titus berdoa agar Tuhan tidak mengizinkan selesainya pembangunan kuil Zeus, dan kuil itu runtuh.
Melalui mujizat seperti itu, Js. Titus membawa banyak orang menuju iman kepada Kristus. Setelah membawa cahaya iman ke daerah sekitarnya, Js. Titus meninggal dengan tenang pada usia 97 tahun. Pada saat kematiannya, wajahnya bersinar seperti matahari.
https://oca.org/saints/lives/2010/08/25/102393-apostle-titus-of-the-seventy-and-bishop-of-crete
Komentar
Posting Komentar